Sebuah Catatan dari Seminar Nasional Penulisan Buku dan Karya Tulis Ilmiah dengan tema : "Membiasakan Atifitas Menulis Pada Guru"
Setelah dalam beberapa posting saya banyak menulis tentang "menulis" ternyata kekuatan untuk memotivasi diri dan anda para tamu blog selaku para pembaca semakin membulat. Nampaknya ini bukan sekedar euforia dalam profesionalisme guru, tetapi sebuah realitas yang mau tak mau kita lakoni sebagai sebuah aksi agar kita tak tergerus dengan tuntutan profesi yang semakin mengakar dalam tiap ranah tugas kita sebagai seorang profesional.
Dua narasumber hebat kita adalah paduan yang pas, Ahmad Tohari dengan kiprah sastra yang mendunia dan Dr. Mulyadi HP dengan karya-karya ilmiah yang tertuang dalam goresan penanya. Menjadikan materi seminar yang hangat, kental, beraroma dan membuat kita ketagihan.
Guru Yang Baik Guru Yang Menulis
Dengan tampilan khasnya narasumber pertama Ahmad Tohari mulai menguraikan materi yang beliau beri Judul : "Guru Yang Baik Guru Yang Menulis", berikut pokok-pokok pikiran Ahmad Tohari :
Karya Ilmiah Macam dan Sistematikanya
Dalam penyampaian materi pada sessi kedua Dr. Mulyadi menguraikan hal-hal yang terkait langsung dengan karya tulis ilmiah sebagai wujud pengembangan profesionalisme guru. Salah satu kata kunci yang beliau sampaikan adalah dalam menyusun sebuah karya tulis, bila ingin mendapat penilaian dalam pengajuan angka kredit karya yang diciptakan bukan karya hasil selingkuh. Artinya karya tulis yang dibuat harus relevan dengan bidang tugas dalam mengajar. Bila karya yang dibuat tidak sesuai dengan bidangnya tidak akan mendapatkan penilaian untuk PAK.
Dalam kesempatan tersebut beliau mennguraikan jenis dan sistematika dalam penyusunana karya ilmiah. Semua karya selain sesuai bidang tugas juga harus sesuai dengan sistematika penulisan yang telah ditetapkan.
Kesimpulan dari hasil seminar sangat penting untuk kita renungkan adalah
Ayo kita mulai menulis. Selamat mencoba