Tampilkan postingan dengan label Negeri. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Negeri. Tampilkan semua postingan

Kemdiknas Berubah, Kembali Menjadi Kemdikbud

Dunia pendidikaan kita menghadapi perubahan kebijakan. Hal ini seiring adanya kebijakan baru dalam reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II. Tidak hanya reshulle kabinet yang dilaakukaan oleh Presiden, namun ada dua kementeriaan yaang mengalaami perubahan.

Dua kementeraian mengalami perubahan nama yakni Kementerian Pendidikan Nasioan atau Kemdiknas menjadi Kementeriaan Pendidikan dan Kebudayaaan disingkat Kemdikbud. Serta Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata menjadi Kementerian Pariwisata daan Ekonomi Kreatif. Hal ini sebagaimana yang dilansir oleh situs berita milik MSN.

Tentunya kita berharap kebijakan pasca pergantian nama di dalam kementerian pendidikan yang disemangati pendidikan karakter ini, mampu meningkatkan pendidikan di negeri ini. Mulai dari perumusan kebijakan hingga realisasinya benar-benar menciptakan iklim pendidikan yang berujung pada pelayanan mutu yang produktif bagi terciptanya outcame pendidikan yang unggul dan kompetitif.

Perubahan kementeriaan tersebut menurut Presiden Susilo Bambaang Yudhoyono sebagai bagian penetaaan kembaali di jajaran Kabinetnya sebagaimana disampaikan bahwa selain melakukan pergeseran dan mencopot menteri di Kabinet Indonesia Bersatu II,Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga mengubah nama dua kementrian, yaitu Kementerian Pendidikan Nasional menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian Budaya dan Pariwisata menjadi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

"Dalam penataan kembali Kabinet Indonesia Bersatu II ini saya pandang perlu restrukturisasi fungsi yang selama ini berlaku di jajaran pemerintahan, bukan pembubaran kementerian, bukan penggabungan dua kementerian jadi satu kementerian, bukan pula pemisahan satu kementerian jadi satu kementerian, tapi penataan fungsi," kata SBY dalam pidato di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (18/10/2011).

Presiden menggabungkan kembali kebudayaan dan pendidikan setelah 10 tahun dipisahkan karena menurutnya kedua hal itu berkaitan erat. "Ada kaitan erat antara pendidikan dan kebudayaan, character building misalnya berkaitan dengan pendidikan dan kebudayaan," katanya.

"Memang ada usulan untuk membentuk kementerian kebudayaan sendiri, tapi penambahan tidak dimungkinkan saat ini sesuai undang-undang yang berlaku. Sementara itu kementerian pariwisata saya tambahkan ekonomi kreatif. Kecenderungan pada tingkat dunia ada kaitan erat pariwisata dengan ekonomi kreatif," imbuhnya.
Sumber : Klik Di sini

Pemerintah Naikkan Alokasi Dana BOS 2012


Kabar gembira kembali menghangat bagi dunia pendidikan kita. Terutama bagi sekolah yang merupakan jenjang pendidikan dasar. Karena pada tahun 2012 Pmerintah berrencana menaikan alokasi anggaran Bantuan Operasioanl Sekolah (BOS. Tidak kalah menggembirakan kabar baik juga bagi profesional pendidik yang juga kembali akan ditingkatkan kesejahteraannya, baik melalui tunjangan profesi pendidik maupun tunjangan khusus.

Hal ini terungkap dari pidato Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang menyampaikan bahwa Pemerintah berencana menaikkan alokasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) menjadi Rp 23,6 triliun pada Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2012. Anggaran ini mengalami kenaikan sebanyak Rp 6,8 triliun atau 40,5 persen dari pagu APBN-P tahun ini.

Demikian disampaikan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada kesempatan menyampaikan pidato pokok-pokok kebijakan dan RAPBN 2012 pada Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR Tahun Sidang 2011-2012 di Gedung Nusantara Majelis Permusyawaratan Rakyat, Jakarta, Selasa (16/08/2011).

Presiden SBY menyampaikan, alokasi dana BOS tersebut merupakan bagian dari dana penyesuaian yang mencapai Rp 58,4 triliun yang mengalami peningkatan Rp 3,9 triliun dari pagu APBN-P 2011 Rp 54,5 juta. Dana penyesuaian ini, kata Presiden, dimaksudkan sebagai stimulus bagi daerah dan bukan sebagai pengganti kewajiban daerah untuk menyediakan dana pendidikan BOS daerah.

"Saya mendengar ada permasalahan dalam penyelenggaraan dana BOS ke daerah pada tahun ini. Saya tidak ingin perolehan dana BOS bagi anak-anak yang berhak mendapatkannya menjadi terlambat. Saya berharap pada tahun mendatang hal-hal yang menghambat penyaluran dana BOS harus ditiadakan," kata Presiden SBY.

Disamping dana BOS, pemerintah juga merencanakan alokasi dana tunjangan profesi guru pegawai negeri sipil (PNS) daerah sebesar Rp 30,6 triliun. Jumlah itu naik sebesar Rp 12,1 triliun atau lebih dari 65 persen dari pagu APBN-P 2011. Sementara, untuk memenuhi kebijakan perbaikan pendapatan guru PNS daerah menjadi minimal Rp 2 juta per bulan, pemerintah juga tetap menyediakan anggaran untuk tunjangan tambahan penghasilan guru PNS daerah yang belum mendapatkan tunjangan profesi guru, yang keseluruhannya mencapai Rp 2,9 triliun.

"Dengan peningkatan kesejahteraan guru ini diharapkan para guru dapat memberikan kontribusi peningkatan pendidikan yang lebih baik sesuai dengan tanggung jawabnya," pungkas Presiden SBY.
sumber : Kemdiknas

KPU Declares SBY Winner in Presidential Elections


JAKARTA, KOMPAS.com-The General Election Commission (KPU) announced Saturday morning that the pair of incumbent President Susilo Bambang Yudhoyono and Boediono won the presidential elections by 60 percent, but losing candidates refused to acknowledge the results.

KPU chairman Abdul Hafiz Anshary announced that SBY-BOediono pair collected 60.8 percent of total valid votes, followed by the pair of Megawati Soekarnoputri and Prabowo Subianto got 26.8 percent and the pair of Jusuf Kalla and Wiranto with 12.4 percent.


Yudhoyono, Boediono and the pair of Jusuf Kalla nd Wiranto attended the official announcement, but Megawati and Prabowo deliberately skipped it.

Also on attendance were Prosperous Justice Party (PKS) president Tifatul Sembiring and United Development Party (PPP) chairman Suryadharma Ali. Both PKS and PPP are members of Yudhoyono's coalition of parties.

KPU member Abdul Aziz said that KPU officially invited all presidential and vice presidential candidates. But if one pair did not attend, it’s beyond KPU’s control.

Gayus Lumbun from Megawati's Indonesian Democratic Party of Struggle said that Megawati and Prabowo did not attend the announcement as a protest for what they claimed as rampant violations in the elections.

Kalla and Wiranto, although present at the announcement, did not sign the KPU document declaring Yudhoyono as the winner. Both Megawati and Kalla have said earlier that they would contest the election results to the Constitution Court.

Source : kompas.com

Mendiknas Tak Cuma Pimpin Departemen

SEMARANG - Berbagai pihak melontarkan harapan akan profil menteri pendidikan nasional (mendiknas). Setelah mantan menteri pendidikan dan kebudayaan Daoed Joesoef, kini giliran Ketua Umum PGRI Dr Sulistiyo MPd mengemukakan harapan.


Dia menyatakan siapa pun yang kelak menjabat menteri pendidikan semestinya tak sekadar berbekal kemampuan memimpin departemen. ”Akan tetapi harus memiliki ideologi pendidikan,” kata dia, kemarin.



Dia menyatakan prihatin atas hasil pendidikan yang sudah tercapai saat ini. Termasuk, yang berkait dengan beberapa kebijakan menteri, antara lain ujian nasional. ”Ujian nasional sangat kering dari nilai-nilai budaya,” ujar dia.


Konsep ujian nasional, kata dia, hanya terpaku pada pendidikan intelektual. Padahal, berdasar UUD 1945 dalam pendidikan bukan sekadar mengedepankan aspek intelektual.


Melainkan lebih pada pendidikan komprehensif. Itulah pendidikan yang mencakup kecerdasan dengan kandungan nilai-nilai sosial. ”Itu yang belum bisa digarap sampai sekarang,” kata dia.


Lebihi Menteri Karena itulah, seperti Daoed Joesoef, dia menyayangkan pemisahan kebudayaan dari lingkup departemen pendidikan. Pemisahan tersebut justru membuat nilai-nilai sosial makin hilang dan karakter bangsa meluntur. ”Jika begitu sulit mencapai kualitas pendidikan seperti diharapkan.”


PGRI, tutur dia, sudah mengajukan usulan ke para calon presiden berkait dengan profil menteri pendidikan. Selain memiliki ideologi pendidikan, menteri pendidikan harus memiliki kompetensi dan keahlian.


Selain itu, kebudayaan perlu dimasukkan dalam bidang pendidikan.
”Karena, bagaimanapun pendidikan makin kering ketika dipisahkan dari pendidikan,” ucap dia.


Dia juga mengkritik kinerja Badan Standar Nasional Pendidikan. Kinerja lembaga tersebut dalam beberapa hal termasuk berlebihan. ”Bahkan berkesan melebihi wewenang menteri pendidikan,” ujar Rektor IKIP PGRI Semarang itu.


sumber : suara merdeka

"Laskar Pelangi" Menjadi Bahan Diskusi di Praha


Dalam diskusi hangat di sekolah film Filmova Skola Zlin di Praha, sejumlah siswa yang datang dari berbagai negara mempertanyakan proses pembuatan film LASKAR PELANGI, kepada sutradaranya Riri Riza. Termasuk juga soal misi yang diemban berikut masalah pendanaannya.

Verica Kordic (27), seorang pelajar dari Kroasia mengakui film LASKAR PELANGI membawa pesan yang kuat dan juga jalan ceritanya sangat mudah dimengerti, apalagi anak-anak yang menjadi bintangnya sangat menghayati peran mereka. "I like the kid," ujar Verika yang tengah belajar film animasi.

Para pelajar di sekolah yang dikenal dengan kota kelahiran pendiri pabrik sepatu Bata, Tomas Bata itu juga bertanya mengenai aktor anak-anak yang ada dalam film tersebut dan kelanjutan akan nasib mereka, dan juga dampak dari film tersebut terhadap kehidupan mereka selanjutnya.

Riri mengatakan bahwa anak-anak pemain film LASKAR PELANGI merupakan bocah yang memang tinggal di pulau yang menjadi setting garapan film tersebut, yakni Baliton. "Mereka bukan artis," ujar Riri dan menambahkan bahwa anak-anak usai pembuatan film mereka kembali ke kehidupan semula.

Memang sejumlah artis ada yang mendapat perlakuan yang lebih, dan bahkan mereka sempat diterima kepala negara yang kemudian memberikan hadiah komputer untuk setiap anak. "Sayang ada di antara anak yang belum terlayani aliran listrik di rumahnya," ujarnya

Sementara itu, Michael Carrington, salah seorang staf pengajar, mengatakan bahwa film LASKAR PELANGI memiliki energi positif yang memperlihatkan budaya Indonesia di dalamnya. "Saya telah menyaksikan film tersebut," ujar Michael yang peranakan Inggris-Ceko itu.

Kota industri Zlin yang hanya berpenduduk 600 ribu orang, memiliki tradisi budaya yang sangat kuat dari tiga wilayah yaitu Valassko (Wallachia), Slovacko and Hana yang dikenal dengan tempat berdirinya Kerajaan Sepatu Bata.

Menurut Michael, saat ini pelajar sekolah film Zlin menggunakan studio yang pernah digunakan pembuat film animasi dari Ceko yang terkenal, Hermina Tyrlova dan Karel Zeman, yang menciptakan film klasik.

Di Kota Zlin akan digelar festival film "49th International Festival for Children and Youth" dari tanggal 31 Mei hingga 7 Juni mendatang, yang diikuti berbagai negara.

"Saya harap Riri bisa ikut dalam festival film ini tahun depan dalam rangka memperingati 50 tahun penyelenggaraan festival," harap Michael Carrington. (kpl/dar)

Sumber : Kapanlagi.com/yahoo.co.id
======= Guru adalah Jabatan Profesional, Mengemban dan Melaksanakannya adalah Pengabdian kepada Allah SWT, Bangsa dan Negara, serta Generasi Penerus Bangsa======