Keefektifan Sekolah Tak Ditentukan oleh Sebutan


SEMARANG-Salah satu cara alternatif yang dipandang bisa meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan membuka sekolah-sekolah unggulan. Ada beberapa model sekolah unggulan, yaitu sekolah bertaraf internasional (SBI), rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI), sekolah standar nasional (SSN), dan rintisan sekolah standar nasional (RSSN).



SAda juga sekolah penyelenggara kelas akselerasi, kelas bilingual, kelas imersi, serta kelas cerdas istimewa dan bakat istimewa (CI-BI), sekolah dengan calon siswa memiliki skor akademik tinggi, dan sekolah dengan fasilitas serba mewah.



SDekan FMIPA Unnes Drs Kasmadi Imam Supardi MS yang akan menempuh ujian doktornya pada Prodi Manajemen Pendidikan Unnes memaparkan, masyarakat menaruh harapan besar terhadap berdirinya sekolah unggulan. Pasalnya, mereka menganggap kualitas pembelajarannya lebih baik dari sekolah lain.



S"Namun ternyata keefektifan sekolah tidak ditentukan oleh sebutan yang diberikan masyarakat dan pemerintah, tapi ditentukan oleh seberapa besar tujuan sekolah yang telah direncanakan dan dicapai."


SFaktor Penentu Pria kelahiran Pati 15 November 1951 itu menjelaskan, banyak faktor yang menetukan keefektifan sekolah dan prestasi akademik menjadi faktor yang sangat penting. Karena itu, dosen yang juga aktif berorganisasi tersebut menggunakan prestasi akademik sebagai parameter keefetifan sekolah dalam penelitiannya.



SDisertasinya yang berjudul "Kefektifan Sekolah Menengah Pertama Standar Nasional (SSN) Negeri di Kota Semarang dalam Masa Otonomi Daerah" akan diuji pada tanggal 9 Juli mendatang.



SAdapun faktor-faktor yang digunakan sebagai variabel eksogen ialah kesehatan sekolah, SDM, sarana-prasarana, dan peran serta masyarakat. "Tujuannya adalah agar dapat menentukan besaran (koefisien) pengaruh kesehatan sekolah, SDM, sarana-prasarana, dan peran serta masyarakat terhadap prestasi akademik."



SKasmadi merekomendasikan dua model untuk meningkatkan keefektifan sekolah. Pertama adalah melalui peningkatan pencapaian skor indikatornya yang memberikan sumbangan terbesar, yaitu pemimpin memadai, organisasi tepat, serta persentase lulusan. "Yang kedua adalah meningkatkan variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap prestasi akademik, yaitu SDM."


sumber : suara merdeka
======= Guru adalah Jabatan Profesional, Mengemban dan Melaksanakannya adalah Pengabdian kepada Allah SWT, Bangsa dan Negara, serta Generasi Penerus Bangsa======