Banyak Ortu Belum Sadar Pentingnya PAUD

Orang tua di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), hingga sekarang belum menyadari makna penting pendidikan anak usia dini (PAUD).

"Banyak orang tua yang tidak paham tentang PAUD, sehingga mereka tidak terlalu peduli memasukkan anaknya ke PAUD," kata Wakil Ketua Forum PAUD Kota Yogyakarta, Tri Kirana Muslidatun, di Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia, orang tua masih berpikiran sempit, karena PAUD dinilai hanya sekadar tempat bermain tanpa memberikan pelajaran berarti untuk kepentingan perkembangan anak.

Padahal, katanya yang juga menjadi Ketua Panitia Peringatan Hari Anak Nasional di Kota Yogyakarta, PAUD memiliki kurikulum khusus yang disesuaikan untuk meningkatkan perkembangan kecerdasan anak usia satu hingga enam tahun.

"Yang terjadi justru, anak-anaklah yang terlihat antusias mengikuti PAUD. Mereka sudah hafal jadwal masuk di PAUD dan datang mengikuti seluruh kegiatan di PAUD," katanya Tri.

Kota Yogyakarta memiliki 614 satuan PAUD sejenis PAUD (SPS PAUD) di setiap rukun warga (RW) dengan jumlah relawan pendidik 3.200 orang.

Ia mengatakan, sebanyak 80 persen dari total 23.400 anak yang mengikuti PAUD berasal dari keluarga menengah ke bawah, sedangkan 30 persen SPS PAUD di wilayah yang kondisi masyarakatnya menengah ke bawah.

"Jumlah anak di Kota Yogyakarta mencapai 29 ribu orang, sehingga diharapkan anak yang tidak masuk SPS PAUD mendapatkan akses mengikuti ’play group’ (kelompok bermain)," kata Tri.

Tri mengatakan, seluruh anak yang mengikuti SPS PAUD tidak dikenakan biaya apa pun, karena pemerintah kota telah memberikan bantuan dana untuk kegiatan PAUD seperti pengadaan alat peraga edukatif dan konsumsi.

Ia berharap jumlah relawan pengajar PAUD bisa diperbanyak, sehingga mendekati ideal, yaitu satu relawan menangani maksimal empat anak, karena sekarang ini satu relawan mengajar tujuh anak.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, anak perlu diberi ruang dan kesempatan yang cukup untuk berkreasi, termasuk diberi fasilitas pendidikan untuk persiapan menghadapi tantangan masa depan.

Meski demikian, katanya, peran orang tua juga harus ditingkatkan terutama dalam pengawasan anak dalam konsumsi media massa terutama iklan.

"Saya baru saja mendapat cerita, ada anak sakit karena meminum minyak goreng setelah terpengaruh iklan yang bisa menjernihkan pikiran," katanya
sumber kompas.com/home/edukasi/news/
======= Guru adalah Jabatan Profesional, Mengemban dan Melaksanakannya adalah Pengabdian kepada Allah SWT, Bangsa dan Negara, serta Generasi Penerus Bangsa======